BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pasar hewan
merupakan tempat untuk bertransaksi jual beli hewan yaitu meliputi sapi,
kambing dan domba. Pasar hewan beroperasi hanya 1 kali tiap minggunya, selain
jual beli hewan ternak pasar hewan
biasanya menyediakan peralatan dalam usaha peternakan seperti aksesoris hewan,
clurit, topi untuk peternak dll. Orang yang melakukan penjualan di pasar ternak
di sebut juru taksir atau blantik. Mereka mempunyai pengalaman dalam memilih
ternak yang baik, serta menentukan harga seekor ternak. Sehingga keberadaan
mereka sangat penting dalam dunia
peternakan, khususnya ternak ruminansia ( sapi, kambing dan domba ).
Pasar hewan
glenmore terletak di kabupaten banyuwangi , pasar beroperasi setiap hari jum’at dan tutup pada pukul 14.00
WIB. Pasar tersebut menjual tiga macam
hewan ternak yaitu sapi, domba, dan kambing. Pasar hewan glenmore merupakan
pasar hewan terbesar di banyuwangi.
B. Rumusan Masalah
1. bagaimana kegiatan yang di lakukan juru
taksir atau blantik dalam menilai ternak dan
menentukan di dalam pasar hewan ?
2.
apakah cara yang harus di lakukan untuk menentukan juara dalam kontes atau
pameran ternak?
C. Tujuan
1.
Memahami aspek-aspek yang di gunakan dalam menilai ternak di pasar hewan atau
kontes ternak.
2.
Memahami dalam menentukan harga jual ternak di pasar hewan.
3.
Memahami dalam menentukan juara dalam kontes atau pameran ternak.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hasil
Kunjungan ke pasar hewan
1.
Hasil
wawancara dan pengamatan dengan juru taksir di pasar hewan
a. Nama
: Roni
b. Umur
: 42 tahun
c. Pengalaman
: 15 tahun
d. Kapasitas
: 5 ekor
e. Jenis
ternak : Sapi
f. Transaksi
hari ini : 4 ekor
g. Bagian
tubuh yang di gunakan sebagai standaar penilaian : Paha dan Punggung
h. Prosedur
penilaian dan penentuan harga ternak
Jenis
ternak
|
Bangsa
ternak
|
Perkiraan
Berat Hidup
|
Perkiraan
Berat karkas
|
Perkiraan
Berat Daging
|
Harga
beli ke peternak / penjual
|
Harga
jual ke jagal / pembeli
|
Sapi
|
Peranakan Limusin
|
500 kg
|
400 kg
|
180 kg
|
16,5 juta
|
17 juta
|
Sapi
|
Peranakan Simental
|
380 kg
|
280 kg
|
170 kg
|
16 juta
|
16,5 juta
|
Sapi
|
Peranakam Ongole
|
400 kg
|
300 kg
|
125 kg
|
9,5 juta
|
10 juta
|
Domba
|
DEG
|
65 kg
|
20 kg
|
13 kg
|
1,2 juta
|
1,8 juta
|
Kambing
|
Peranakan Ettawa
|
60 kg
|
50 kg
|
35 kg
|
1,7 juta
|
2,5 juta
|
Pembahasan :
Dalam kunjungan ke
pasar hewan banyak cara yang di lakukan oleh juru taksir atau blantik dalam
menentukan penilaian ternak di antaranya
dengan melihat bagian tubuh ternak seperti paha dan punggung . Kegemukan juga merupakan faktor penting dalam
menentukan harga seekor ternak, bila semakin gemuk seekor ternak maka harganya
pun akan semakin tinggi.
Sedangkan dalam
penilaian ternak sapi potong berdasarkan teori yang di berikan pada mata kuliah
Ilmu Tilik Ternak di Politeknik Negeri Jember
adalah sebagai berikut :
1. Tubuh
a. Sesuai
dengan bangsa dan tipe produksinya.
b. Menunjukkan kemampuan poduksi.
2. Bagaian
tubuh ternak potong
a. Kepala
: panjang, lebar, dan banyak daging
b. Mata
: besar dan bersinar
c. Leher : pendek, tebal dengan lipatan kulit
halus.
d. Punggung
: lurus dan lebar mulai dari gumba,
punggung ke pinggang harus mendatar.
e. Pinggang
: panjang dan lebar
f. Kaki
: kuat, letak kedua kaki belakang kokoh dan luas.
g. Dada
: lebar, tulang rusuk panjang dan luas.
h. Perut
: besar
Dalam menentukan berat badan dan menentukan berat karkas dan daging
para juru taksir menggunakan metode melihat bentuk tubuh seperti paha dan
punggung. Hal tersebut bertolak belakang dengan teori yang di ajarkan yaitu
dalam menentukan berat badan kita perlu mengukur panjang badan dan lebar dada, kemudian
kita tentukan dengaan memasukkannaya ke dalam rumus yang telah di pelajari
misal rumus milik Ezei Catri( BB= (3,59 X LD)- 287,38). Dalam menentukan berat
karkas hal yang perlu di lihat adalah asal-usul bangsa. Misalnya sapi bali yang memiliki karkas
mencapai 56%, bila ingin menghitung
karkasnya ,berat bobot hidup di kaliakan dengan persentase karkas masing-masing bangsa.
2.
Hasil
penilaian sapi
No
|
Bangsa
Sapi
|
Skor
Urat Daging (A-E)
|
Skor
Kegemukan (1-5)
|
Kriteria
Kegemukan
|
1
|
Peranakan Limusin A
|
B
|
4
|
Gemuk
|
2
|
Peranakan Limusin B
|
D
|
3
|
Sedang
|
3
|
Peranakan Limusin C
|
C
|
4
|
Gemuk
|
4
|
Peranakan Limusin D
|
C
|
3
|
Sedang
|
5
|
Peranakan Limusin E
|
B
|
5
|
Sangat Gemuk
|
1.
Prosedur
penilaian
Prosedur penilaian yang di gunakan dalam penilaian sapi adalah sebagai berikut
a. Skor
urat daging : dalam penilaiannya kita
menentukan skor urat daging dengan mengklasifikasi menjadi 5 macam yaitu :
1. Nilai
A : Perdagingan Sangat Berat
2. Nilai
B : Perdagingan Berat
3. Nilai
C : Perdagingan Sedang
4. Nilai
D : Perdagingan Cukup
5. Nilai
E : Perdagingan Ringan
b. Skor
Kegemukan : dalam penilaiannya katagori
kegmukan di bedakan sebagai berikut:
1. Nilai
1 : sangat kurus
2. Nilai
2 : kurus
3. Nilai
3 : sedang
4. Nilai
4 : gemuk
5. Nilai
5 : sangat gemuk
2.
Prosedur
penetapan juara
Berdasarkan
lima macam sapi telah di nilai, di dapatkan hasil atau peringkat mulai dari
sapi terbaik sampai terendah yaitu sebagai berikut :
1. Peranakan
Limusin E ( juara )
2. Peranakan
Limusin A
3. Peranakan
Limusin D
4. Peranakan
Limusin C
5. Peranakan
Limusin B
Sehingga dalam penilaian 5 ekor sapi
, sapi limusin E merupakan sapi yang memperoleh penilaian dengan skor tertinggi
dan merupakan juaranya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Dalam hasil wawancara dan
pengamatan dengan juru taksir di pasar hewan, banyak terjadi perbedaan teori
yang di gunakan . seperti menentukan
jenis bangsa terutama pada ternak kambing dan domba . selain itu dalam
menentukan berat hidup, berat karkas dan berat daging para juru taksir atau blantik menentukannya
hanya dengan melihat performen tubuh ternak seperti punggung dan dada. Hal tersebut sangat berbeda dengan cara yang di ajarkan pada mata kuliah di
politeknik negeri jember. Selaian itu dalam menentukan harga ,rata-rata para
blantik mengambil laba Rp 500.000 pada tiap ekor ternak , terutama sapi.
2. Pada kegiatan penilaian ternak
dapat di simpulkan, prosedur penilaian
di dasarkan dalam penilaian urat daging dan penilaian kegemukan . sehingga
dalam penilaian 5 ekor sapi dapat di tentukan juaranya yaitu Sapi
Limusin E.