jam

Kamis, 27 Juni 2013

Karakteristik Sapi Perah Fries Hollands (FH)


Karakteristik Sapi Perah Fries Hollands (FH)
Sapi Fries Hollands merupakan salah satu bangsa sapi perah yang paling banyak dipelihara di Indonesia baik di perusahaan peternakan maupun peternakan kecil. Sapi perah ini berasal dari daerah propinsi Friesland Barat dan Holland Utara. Menurut sejarahnya, nenek moyang bangsa sapi Fries Hollands berasal dari
 Bos taurus
yang mendiami daerah beriklimsedang di dataran Eropa. Nama lain dalam bahasa Inggris untuk sapi perah Fries Hollands adalahHolstein Friesian atau Holstein (Blakely dan Bade, 1985; Pane, 1986).Ciri-ciri sapi perah FH yaitu rambut ujung ekor dan lutut ke bawah berwarna putihdengan tubuh hitam bercak putih. Di dahi kadang-kadang terdapat tanda segi tiga putih. Tandalainnya ialah dada dan perut bawah berwarna putih dengan tanduk kecil menjurus ke depan.Selain hitam putih ada pula sapi FH yang berwarna merah bercak putih yang disebut BrownHolstein. Sapi perah FH bertubuh besar. Standar bobot badan sapi perah betina dewasa berkisar antara 570-730 kg sedangkan sapi jantan dewasa berkisar antara 800-1000 kg (Siregar, 1992).Sapi betina memiliki sifat tenang, dan sifat reproduktifnya bagus. Dara dikawinkan pertama kaliumur 18-21 bulan dan beranak umur 28-30 bulan. Pertumbuhan tubuh maksimum dicapai padaumur 7 tahun dengan kisaran 6-8 tahun. Berat pedet baru dilahirkan antara 25-45 kg atau sebesar 10% dari berat induk (Bath dkk., 1978; Ensminger, 1980). Pertumbuhan pedet dapat mencapai0,9 kg per hari sehingga baik untuk penghasil daging (Pane, 1986).Sapi perah FH pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1891 dan dibawa untuk memenuhikebutuhan konsumsi susu orang Belanda. Lambat laun sapi tersebut bertambah banyak dengandidatangkannya sapi baru sementara yang sudah ada II ± 2 berkembang biak (Sudono danSutardi, 1969; Sutardi, 1980). Sapi Fries Hollands murni dipelihara di Jawa Barat tepatnya didaerah Cisarua dan Lembang tahun 1900. Dan, dari daerah ini sapi Fries Hollands menyebar kedaerah lain Jawa Barat. Sejak disebarnya sapi perah Fries Hollands di beberapa daerah Indonesiakhususnya di Pulau Jawa terjadi perkawinan yang tidak terencana sapi Fries Hollands dengansapi lokal (Siregar, 1992). Kemudian, didatangkanlah sapi jenis baru seperti Sahiwal Cross(Sutardi, 1980)

1 komentar: